Naskah Drama Keong Mas,untuk 6 orang ~CROCO~

Naskah Drama ini bisa untuk 6 orang.Dengan peran yang bisa di ubah ke cewe maupun ke cowo.

Langsung saja

Keong Mas

Tokoh :
1.Raja Daha
Diperankan oleh ...(cowo)
2.Dewi Galuh Candra Kirana
Diperankan oleh ...(Cewe)
3.Galuh Ajeng
Diperankan oleh ...(Cewe)
4.Penyihir
Diperankan ...(Cewe/Cowo)
5.Nenek/Kakek dari Desa Dadapan
Diperankan oleh...(Cewe/Cowo)
6.Raden Inu Kertapati
Diperankan oleh ...(Cowo)
7.Narator          

ADEGAN 1

(Pada Zaman Dahulu Kala, di Istana Kerajaan Daha , hiduplah seorang Raja bernama Raja Daha bersama dua putrinya yang cantik jelita. Putrinya yang bernama Dewi Galuh Candra Kirana adalah seorang perempuan yang ramah dan cantik. Dia akan dinikahkan dengan pangeran dari kerajaan kahuripan, Raden Inu kertapati.)

Raja Daha : “Putriku, kemarilah!” (Memanggil kedua putrinya)

Kirana : (Menghampiri) "Ada apa, yah?"

Ajeng : (Datang menyusul di belakang Kirana) "Apakah ayah juga memanggilku?"

Raja Daha : "Iya, putriku. Ada yang ingin ayah sampaikan pada kalian berdua. Besok,Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan datang kemari."

Ajeng : "Lalu kenapa? Apa hubungannya sama kami,yah?"

Raja Daha : "Ayah sudah membuat perjanjian dengan Ayahnya, bahwa ayah akan menikahkan salah satu putri ayah dengan Raden Inu."

Ajeng : ( Berbinar senang) "Siapa diantara kami yang akan dinikahkan dengan Raden Inu,yah?"

Raja Daha : "Kami sudah sepakat untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati."

Kirana : (Tersenyum gembira sambil menghampiri Raja Daha) "Terimakasih banyak,yah.Aku sangat bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil"

Raja Daha : "Benarkah putriku? Kalau begitu memang tidak salah, ayah memilihmu sebagai calon isteri Raden Inu.Mari,kita persiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Raden Inu besok."

(Raja Daha dan Candra Kirana meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Galuh Ajeng.Meskipun Candra Kirana dan Ayahnya bahagia dengan pernikahan ini,ternyata Galuh Ajeng mempunya pendapat yang berbeda.Dia merasa marah dan kecewa.)

Ajeng : “Aku tidak setuju mengenai pernikahan ini! Kenapa harus Kirana yang dipilih dan bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu-satunya yang menjadi isteri Raden Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang harus kulakukan? (Berpikir keras sembari mondar-mandir)"
AHA! Aku punya Ide yang cemerlang!”

ADEGAN 2

(Galuh Ajeng yang membuat sebuah rencana buruk untuk Kirana segera pergi ke dalam hutan untuk menemui seorang penyihir.)

Ajeng : "Permisi!! Apa ada orang di sini!??"

Penyihir : "Oh, Silahkan masuk gadis cantik, kemarilah"

Ajeng : "Hmm, aku membutuhkan bantuanmu! Tolong bantu aku!"

Penyihir  : "Kamu ingin aku melakukan apa?"

Ajeng : "Aku ingin pernikahan Kirana dengan Raden Inu dibatalkan!!"

Penyihir : (Manggut-manggut) "Oh..ya..ya..baiklah aku mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin aku melakukan apa untuk Kirana? Mengutuknya?? Kutukan apa yang kamu inginkan? Berupa racun mematikan atau aku mengutuknya terkena tetanus!!?"

Ajeng : "Semuanya aku serahkan padamu! Yang jelas aku ingin Kirana menderita!!"

Penyihir : "Baiklah, aku akan mengutuk Candra Kirana sehingga dia tidak dapat menikah dengan Raden Inu!!"

Ajeng : (Tersenyum senang) "Terimakasih atas bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir sepertimu! Ini uang sebagai upah awal untukmu.Nanti kalau kutukanmu berhasil, aku akan memberikan lebih banyak lagi!!"

Penyihir : (Menerima uang itu) "Tentu saja! Sekarang aku akan mempersiapkan kutukan untuknya" ( Masuk ke dalam)

Ajeng : Akan kutunggu kabar darimu, penyihir!! Sampai jumpa!!(melambaikan tangan dan berbicara sendiri dengan sinisnya) "Hahhaahaha…..Candra Kirana, saudaraku yang malang!! Sungguh kasihan sekalin dirimu! Hahahaha!!!"

ADEGAN 3

(Setelah meminta bantuan pada penyihir, Galuh Ajeng kembali ke Istana dan ingin bertemu Raja Daha.)

Ajeng : "Yahh…yah…Ayah dimana? Ada yang ingin aku bicarakan!!"

Raja Daha : "Ada apa putriku?"

Ajeng : "Ini tentang Candra Kirana,Yah.” (Pura-pura panik)

Raja Daha : "Ada apa dengannya?"

Ajeng : "Dia…dia ternyata selama ini menjalin hubungan dekat dengan salah satu pengawal kita, Yah…!(Memberikan selembar surat) "Ini, aku menemukan surat cinta yang ditulis oleh Kirana untuk pengawal itu di kamarnya!"

Raja Daha : (Membaca surat itu dan murka) "APA??! Dasar gadis nakal, anak tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta sama pengawal kurang ajar itu!

Ajeng : Ayah, sabar yah…sabar… (Menenangkan dan diam-diam dia tersenyum sinis)

Raja Daha : "Kirana!! Kirana!!!"

Kirana : "Ada apa , Yah?"

Raja Daha :  "Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!!" (Melempar surat itu ke muka Kirana) "Berani sekali kamu, yaa…!!"

Kirana : (Membaca surat itu dan menggelengkan kepalanya dengan panik) "Tidak yah tidak, ini fitnah yah! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong yah, percaya padaku!"

Raja Daha : "Cukup!! Keluar kamu dari istana ini! Keluar!! Kamu dengan pengawal brengsek itu,keluar!!!"

Kirana : ( Menangis) "Tapi, yah.."

Raja Daha : "KELUAR!!!"

ADEGAN 4

(Candra Kirana merasa sangat sedih dan dia pun meninggalkan istana. Dia pergi ke pantai dan disana dia bertemu si Penyihir.)

Penyihir : "Hwahahahaha!! Hai, Candra Kirana! Apa kabarmu, humm? Kelihatannya kamu sangat sedih hari ini? Hwahahaha…"

Kirana : (Terkejut melihat si penyihir) "Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa??"

Penyihir : "Diam! Aku ke sini untuk mengutukmu menjadi keong!! Saudara macam mana saudaramu itu hingga dia ingin aku mengutukmu!!? Kamu tahu, dia tidak setuju dengan pernikahanmu! Hwahahaha!!"

Kirana : "Apa? Galuh Ajeng mau mengutukku?!"

Penyihir : "Ya iyalah! Masa ya iya dong?? Dasar perempuan bodoh! Terima ini!! Hiyaaa bababuba!! Hwahahaha!!"

Kirana : "AAAAA!!!!" (Berubah jadi keong)

Penyihir : "Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu siang hari, tapi bila menjelang malam, kamu akan kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu dengan Raden Inu!! Hwahahah"

ADEGAN 5

(Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong mas. Dan terdampar begitu saja di pantai Desa Dadapan. Suatu hari, ada seorang Perempuan tua sedang mencari ikan di pantai. Dia menemukan keong mas itu, dan membawanya pulang.)

Nenek : "owh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawamu pulang!"

(Setibanya dipondok, Nenek itu meletakkan keong cantik yang ia temukan di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat sejenak di kursi)

Nenek : "Hufh, sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus mencari ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?" (Pergi keluar untuk mencari ikan)

Kirana : "Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi kan ada seorang nenek yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan terlebih dahulu. Aku akan membelikan makanan untuknya."

(Dengan uang yang dibawanya dari istana, Kirana membelikan makanan-makanan lezat untuk si Nenek. Makanan itu ditatanya rapi di atas meja. Ketika hari mulai menjelang malam, dan si Nenek belum juga pulang, Kirana harus kembali menjadi keong.)

Kirana : "AAAAA!!!"

(Tidak lama kemudian Nenek pulang ke pondok sambil marah-marah.)

Nenek : "Sialan! Hari ini ikan-ikan pada kemana sih? Gara-gara ini aku tidak dapat makanan deh! Mau makan apa hari ini!?"
(melihat meja makan) "Wow, darimana makanan ini datang??Kelihatannya lezat sekali!! Siapa yang berbaik hati memberikannya untukku ya? Ya,sudahlah…yang penting sekarang aku makan dulu."

(Keesokan harinya, Kirana kembali menyediakan makanan untuk sang Nenek. Tapi dia tidak tahu kalau hari ini Nenek akan pulang lebih cepat dari biasanya karena lagi-lagi tidak memperoleh ikan.)

Kirana : "Mumpung Nenek belum pulang lebih baik aku segera menyiapkan makanan untuknya" (menata makanan di atas meja)

Nenek : ( Pulang dan kaget melihat Kirana) "Hai, siapa gadis itu?"(Bicara sendiri lalu menegur Kirana) "Siapa Kamu??"

Kirana : ( Menoleh kaget) "Aku….aku…aku Candra Kirana."

Nenek : "Apa? Candra Kirana? Yang benar?"

Kirana : "Iya, aku Candra Kirana putri Raja Daha."

Nenek : "Kalau begitu, kenapa kamu bisa ada di sini?"

Kirana : "Andalah yang membawaku ke sini. Aku adalah keong mas yang anda temukan kemarin, Nek"

Nenek : "Apa? Kamu adalah keong mas itu?Bagaimana bisa?"

Kirana : "Aku dikutuk, Nek..oleh seorang penyihir. Kutukan itu atas keinginan saudaraku sendiri yang cemburu padaku.”

Nenek : ( Merasa iba) "Kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu saudara macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya manusia kalau sudah cemburu apapun dia lakukan! Huh, cemburu memang membingungkan,tapi juga dapat membuat orang menderita.Ya, sudah sementara kamu boleh tinggal di sini, Nak”

Kirana : "Terimakasih, Nek"

ADEGAN 6

(Sementara pada saat itu di kerajaan Kahuripan, Raden Inu yang mendengar kabar tentang Candra Kirana dan merasa tidak percaya mendengarnya. Dan dia mencoba mencari kebenarannya untuk membela Candra Kirana.)

Raden Inu : "Tidak mungkin Candra Kirana melakukan semua ini! Pasti ada seseorang yang menfitnahnya!! Aku harus mencari tahu siapa orang itu!" ( Keluar dari Istana)

(Di tengah perjalanan Raden Inu bertemu dengan penyihir.)

Penyihir : (Mengayunkan tangannya yang membawa kantung uang) "Hwahahaha…hari ini aku mendapatkan uang banyak!! Untung saja aku berhasil menuruti permintaan Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana dan membuatnya batal menikah dengan Raden Inu! Dan kasihan sekali pengawal yang ikut difitnah oleh Galuh Ajeng itu, dia harus rela diusir dari istana karena dituduh bercinta dengan Candra Kirana! Hwahahahah"

Raden Inu : "Apa? Apa kamu bilang? Benarkah yang kamu bilang itu?"

Penyihir : "Kau siapa?ikut capur saja uhh"

Raden Inu : "Aku Raden Inu yang kamu maksud tadi. Jadi sebenarnya ini semua ulah Galuh Ajeng?" (Tampak Emosi)

Penyihir : "Wadduh!!Dia sudah mendengar semuanya lagi!! mati lah aku"

Raden Inu : “Ayo! Kamu sekarang ikut aku!!” (menarik tangan penyihir itu)

ADEGAN 7

(Raden Inu yang telah memperoleh kebenaran cerita segera datang ke Istana Daha.)

Raden Inu : "Tuanku, sebenarnya apa yang terjadi pada Candra Kirana? Kenapa anda mengusirnya?"

Raja Daha : "Saya yakin kamu tidak akan mempercayai berita ini. Dia sudah menghianatimu!"

Raden Inu : "Tidak! Itu tidak benar, tuanku! Candra Kirana sudah difitnah oleh Galuh Ajeng!"

Raja Daha : "Kenapa kamu bicara gitu? Kamu tahu darimana?"

Raden Inu : (Mendorong penyihir kehadapan Raja Daha) "Ini!,Ini adalah penyihir yang dibaya oleh Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana. Dan dari penyihir inilah saya tahu bahwa Galuh Ajeng juga yang menfitnah Candra Kirana! Heh, ayo ngaku"( Mendesak si penyihir)

Penyihir  : "Iya, itu benar tuanku"

Raja Daha : (Murka dan berteriak) "GALUH AJENG!!!!"

Ajeng : "Iya, Ayah.Ada apa, kok sampai teriak-teriak gitu?.(Masuk ruangan dan kaget melihat si penyihir) "Loh, kamu?"

Raja Daha : "Kenapa kaget? Dia temanmu kan? Sekarang ayah sudah tahu semuanya! Kamu sudah menfitnah saudaramu sendiri! Sekarang, kamu pergi dari Istanaku! Pergi!"
(Menunjuk Penyihir) "Kecuali kamu!! Kamu boleh tinggal di Istana ini!"

Penyihir : "Yang benar, tuanku?" (Gembira)

Raja Daha : "Iya! Tapi tinggal di penjara Istanaku! Selamanya!"

Ajeng : (Bersujud di kaki Raja Daha) "Yah, maafkan Ajeng yah..Ajeng ngaku salah. Jangan usir Ajeng”

Raja Dah : "Lenyaplah dari sini! Jangan pernah tunjukkan wajahmu itu di wilayah kerajaanku!! Raden Inu, tolong bawa mereka berdua!!"

Raden Inu : "Baiklah, tuanku.”

ADEGAN 8

(Setelah itu Raden Inu mengembara mencari Candra Kirana. Hingga akhirnya dia tiba di suatu Desa dan dia menemukan sebuah pondok.)

Raden Inu : "Ah,…di sana ada pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di sana untuk sementara waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah berjalan sejauh ini."( Menghampiri pondok itu dan mengetuk pintunya) "Permisi!!ada orang di sini?"

Kirana : "Iya, sebentar" (menghampiri pintu dan membukakannya)

Raden Inu : "Loh, kamu..Candra Kirana?"

Kirana : "Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?"

Raden Inu : "Itu tidak penting. Yang jelas aku gembira karena sudah menemukanmu. Berhari-hari aku mencarimu.Mari kembali ke istana,Kebenaran sudah terungkap. Ayahmu sudah menunggu, dia tidak sabar ingin bertemu denganmu."

Kirana : "Terimakasih banyak, karena kamu sudah menyelamatkanku."

Nenek : "Siapa yang datang, Kirana?"

Kirana : "Oh iya, Nek..kenalkan ini adalah Raden Inu yang Kirana ceritakan waktu itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang nek. Tapi, Kirana tidak tega meninggalkan Nenek sendirian di sini."

Nenek : "Tidak apa-apa, Nak. Kamu pulanglah, pasti kamu kamu merindukan keluargamu."

Raden Inu : "Begini saja, Nenek akan kita bawa ke Istana dan hidup bersama kita bila kita nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke Kerajaan Daha."

(Akhirnya Mereka bertiga kembali ke Istana kerajaan Daha. Dan tidak lama kemudian, Raden Inu dan Candra Kirana menikah dan hidup bahagia untuk selamanya.)


~TAMAT~


Naskah drama ini aku gunakan untuk Ujian Praktek di sekolah,dan maaf kalo mungkin ada di beberapa kata ada yang salah.Untuk pengubahan tokoh Nenek menjadi Kakek kalian hanya tinggal mengubah-ubah kata sedikit seperti kata 'Nek' bisa di ganti menjadi 'Kek' dan untuk kata 'Ayah' kalian juga bisa menggubah menjadi 'Ayahanda'.
TrimaKasih ʕ•ﻌ•ʔ





Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MERAWAT KELINCI YANG BAIK DAN BENAR UNTUK PEMULA, PERLENGKAPAN APA AJA SI YANG HARUS DIPERSIAPKAN?